Balada Sang Pejudi
Khrisna Pabichara
Aku bak pejudi dan rinduku adalah peruntungan,
beribu kemungkinan yang bisa menyata, Cinta.
Dan, namamu adalah mata dadu, setiap sisinya
adalah harapan—kemalangan dan kemenangan.
Hingga warna kematian mengalir dan mengalur
di kepung kabung. Gilang dan malang bertindihan.
Kita, sejatinya, adalah rindu yang mendentam
bertalu-talu di kujur tubuh dan ruh. Ah!
Bogor, Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar