Tiba-tiba aku sangat merinduimu. Rindu yang tak kukenali
kenapa dan karena apa. Rindu yang bertunas dari benih
kesunyian dan kejauhan. Rindu yang berpasrah
pada keterpisahan tapi menolak kehilangan. Rindu yang
berpilin di senandung mazmur dan puncak keheningan. Rindu
yang berharap dapat bersua dengan Nasib Mujur: bertemu
dengan Mu.
Ragunan, Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar