Selasa, 19 Januari 2010

[ARTIKEL MOTIVASI] Katakan dengan Cinta

Catatan: Artikel sederhana ini dimuat dalam Rubrik Usrah, Tabloid Assalamu'alaikum, Edisi Januari 2010. Dedikasi untuk milis ayahbunda yang mengirimkan e-mail berisi cerita di bawah ini kepada saya, dan menjadi inspirasi artikel ini. Salam paling takzim.





KATAKAN DENGAN CINTA
Oleh Khrisna Pabichara


TERSEBUTLAH KISAH seorang putri sedang sibuk membantu Ibunya. Mengepel lantai, cuci piring, dan menjemur pakaian. Setelah semuanya selesai, ia segera ke kamar, menyalakan laptop dan segera berselancar di dunia maya. Pada mulanya ia membuka halaman facebook, lalu larut chating dengan beberapa temannya dari berbagai belahan dunia. Sesekali ia geli dan terbahak sendiri.

Lalu, terdengar teriakan lembut Ibunya dari arah dapur. Dengan tangkas ia menyahut. Ia tak pernah berdiam diri setiap kali ibunya memanggil atau membutuhkannya. Ia selalu ingin berbakti, meskipun merasa sedikit terganggu karena keasyikannya ber-facebook ria harus terhenti. Tiba di dapur, Ibunya memintanya membeli garam. Ia pun bergegas ke warung yang berjarak beberapa puluh meter saja dari rumahnya.

Sekembalinya dari warung, ia pun menyerahkan garam itu kepada Ibunya. Dan, seperti biasa, Ibunya mengucapkan terima kasih sambil tersenyum tulus dengan mata dipenuhi pendar cahaya. Sungguh kegembiraan tak terkira ketika melihat orangtua tercinta tersenyum bahagia. Begitulah yang dirasakan remaja putri itu. Tetapi terlintas dalam benaknya untuk sedikit berseloroh. Tak lama berselang, ia menyorongkan secarik kertas kepada Ibunya.

Ongkos Membantu Ibu:
1) Membantu belanja ke warung: Rp. 20.000
2) Menjaga adik: Rp. 20.000
3) Membuang sampah: Rp. 5.000
4) Membereskan tempat tidur: Rp. 10.000
5) Menyiram bunga: Rp. 15.000
6) Menyapu halaman: Rp. 15.00
Jumlah Utang Ibu: Rp. 85.000



Selesai membaca, sang Ibu tersenyum memandang wajah putrinya yang berseri-seri. Sang Ibu lalu mengambil pena lalu menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.

Biaya Cinta Ibunda:
1) Mengandungmu selama 9 bulan: GRATIS.
2) Menjagamu dalam sakit dan sehat: GRATIS.
3) Mengasuh dan merawatmu: GRATIS.
4) Menyediakan makan dan minum: GRATIS.
5) Mendidikmu dengan penuh cinta: GRATIS.
Total Cinta Kasih Ibu Kepadamu: GRATIS.



Air mata gadis remaja itu pun mengalir di wajahnya. Sambil memeluk Ibunya, ia berkata dengan lirih, “Saya mencintai Ibu.” Lalu ia mengambil pena dari tangan Ibunya, dan menulis lagi, “Lunas, telah dibayar dengan sepenuh cinta.”

Begitulah. Semua Ibu pasti bakal berhadapan dengan ulah-laku anak-anaknya. Kadang menggemaskan, kadang menjengkelkan. Kadang sangat membahagiakan. Akan tetapi, ketika menjengkelkan, kita tak perlu mengumbar kesal, apalagi marah-marah dengan penuh caci-maki. Setiap ucapan yang keluar dari bibir kita akan tersimpan dalam memori anak. Karenanya, alangkah indah jika menghadapi sikap anak dengan sepenuh “cinta”. Dan menyampaikan apa pun perasan dengan “cinta”. Dengan demikian, rumah akan menjadi persinggahan idaman bagi setiap anak. Sekaligus menjadi sekolah paling unggul dalam mencetak generasi tangguh.

Seperti pesan Ibnu Shina, “Rumah adalah universitas tertinggi.” Maka, mari kita jadikan rumah kita sebagai “surga” paling menyenangkan bagi semua anggota keluarga.

Jakarta, Januari 2010.
Khrisna Pabichara, motivator dan penggiat sastra.

2 komentar:

  1. Dengan cinta aku datang tapi tidak mengatakannya. Hanya melalui hujan di luar, sebahagian.

    BalasHapus
  2. @Ivan Kavalerra: Cinta, konon, tak selalu harus dikatakan, Sahabat. Jika di luar hujan, sila bertandang di lapak sederhana ini. Tak ada jejamu, hanya kata. Ya, kata.

    BalasHapus