Catatan: Tulisan ini disajikan untuk mengisi Rubrik Okelearning di www.inioke.com.
PAKSA, CINTA, DAN PE-DE
Oleh Khrisna Pabichara
SUATU KETIKA, Henry Ford berkata, “Berpikir itu pekerjaan yang paling berat, itulah sebabnya hanya sedikit orang yang menyenanginya.” Akan tetapi, tidak mengapa, selama di antara orang yang sedikit itu: Kamu ada. Artinya, kamu termasuk yang senang berpikir. Dan, senang belajar.
Ada dua kekayaan besar dalam dirimu. Apabila keduanya digunakan dengan tepat secara maksimal, akan “mengejutkan” kamu. Bahkan, boleh jadi, kamu tidak menduga bisa melakukannya. Kedua kekayaan itu adalah otak dan hati. Pertanyaan pertama yang perlu kamu ajukan: Bagaimana mendayagunakan (empowerment) kedua kekayaan itu? Jawabannya sederhana: paksa dan cinta. Paksa otakmu untuk terus berpikir dengan cara yang menyenangkan. Dan, tanamkan cinta pengetahuan di hatimu. Itulah rahasianya.
Jangan harap kamu bisa disiplin tanpa keberanian memaksa dirimu untuk mematuhi jadwal atau rencana belajar yang sudah ditetapkan. Jangan bermimpi kamu dapat menguasai pelajaran tertentu, bahkan semua mata pelajaran, jika kamu tidak mencintai pelajaran itu.
Tanamkan Rasa Percaya Diri
APAKAH kamu pernah membayangkan dirimu berdiri di atas panggung, mengikuti acara pengalungan medali, karena kamu saat itu menjadi salah satu pemenang Olimpiade Matematika? Pernahkah kamu berharap nilai-nilai Ujian Nasional sangat baik dan “mencengangkan”, sehingga kamu diterima di Perguruan Tinggi idaman? Apakah kamu berharap mendapat “kejutan” berupa hadiah dambaan dari orangtuamu, karena prestasimu yang “luar biasa” di sekolah?
Dengan dua rahasia besar di atas, paksa dan cinta, kamu bisa menggali potensi kekayaanmu—otak dan hati— untuk mewujudkan impian-impian di atas. Jangan mengerdilkan dirimu dengan kalimat-kalimat negatif, seperti: “Ah, aku cuma ini anak petani, tidak mungkin jago biologi.” Itu salah besar. Justru karena kamu anak petani, yang setiap hari bergelut di dunia hayati, kamu memiliki peluang lebih besar menjadi ahli biologi. Mengapa? Kamu bisa melakukan banyak hal, seperti praktek pencangkokan tanaman, pembuatan kompos, uji-coba pakan ternak, dan praktek-praktek lain yang dapat melapangkan jalanmu.
Ingat, selalu terbuka beragam peluang yang dapat memudahkan kamu meraih apa pun yang kamu inginkan.
Mulai sekarang, singkirkan semua pikiran-pikiran negatif yang menghambat laju prestasimu. Jangan terpengaruh pada cibiran atau cemoohan orang-orang di sekitarmu. Thomas Alva Edison dicap “idiot” oleh teman-teman sekolah dan guru-gurunya, bahkan dikeluarkan dari sekolahnya. Apakah Edison putus asa? Tidak! Ia tetap percaya diri. Lalu, ia giat belajar dan melakukan banyak percobaan. Berat memang, tapi akibat yang diterimanya pun “luar biasa”. Edison berhasil memegang ribuan hak paten sebagai “buah” dari keyakinan hatinya itu.
Kamu memiliki “segala syarat” yang dibutuhkan untuk menjadi pembelajar cemerlang. Kamu memiliki “semua kapasitas” untuk menjadi Sang Juara. Sekarang, semuanya bergantung pada bagaimana kamu melihat diri sendiri, memperlakukan diri sendiri, dan memanfatkan talenta “bawaan lahir” yang kamu miliki. Inti dari semuanya adalah “percaya diri”. Ya. Kamu harus percaya pada diri dan kemampuanmu. Jika Anda sendiri tidak percaya, bagaimana orang lain mau memercayai kemampuanmu?
Jadi, setelah paksa dan cinta, Anda harus percaya diri.
Jakarta, Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar