Senin, 22 Februari 2010

[Artikel Motivasi] Mendongkrak Kinerja Otak

Catatan: Artikel motivasi belajar ini dianggit khusus untuk mengisi Rubrik OkeLearning di situs remaja www.inioke.com. Semoga bermanfaat. Dan, sila Anda bertandang ke situs remaja yang oke banget dan bermanfaat ini.


MENDONGKRAK KINERJA OTAK
Oleh Khrisna Pabichara


PERNAHKAH kamu bayangkan bagaimana caranya otak bekerja? Pernahkah kamu pikirkan apa yang akan terjadi andai saja otakmu tiba-tiba mogok kerja? Pernahkah kamu merasa sangat tersiksa karena hapalan yang pernah kamu ingat di luar kepala, tiba-tiba lupa justru ketika kamu sangat membutuhkannya?

Mungkin kamu bertanya, “Apakah untuk menjadi siswa yang cerdas kita harus memahami anatomi dan jalur otak?” Memang, untuk menjadi siswa berprestasi, kamu tidak mesti sibuk membuka buku demi buku yang menjelaskan anatomi dan struktur otak. Namun, penting bagimu untuk mengetahui cara kerja otak. Kenapa? Karena ini berhubungan dengan kecakapan belajar (learning skill). Selain itu, kamu juga perlu mengetahui bagaimana caranya mendongkrak kinerja otak, karena hal ini berkaitan dengan percepatan pembelajaran. Artinya, kamu membutuhkan informasi tentang cara kerja dan bagaimana meningkatkan kinerja otak. Setelah itu, manfaatkan informasi itu.

SEBELUM kita membincangkan beberapa trik cespleng untuk mendongkrak kinerja otak, ada baiknya kita ”bermain-main” dengan bagian tubuh kita yang bisa disimpan rapi di atas belahan telapak tangan kita. Otak, bobotnya hanya 1,5 kg. Meski hanya menggunakan 20% dari energi tubuh kita, tetapi beban yang ditanggungnya amat berat.

Bayangkan! Otak menanggung nyaris semua tanggung jawab kehidupan kita, seperti menciptakan peradaban, menghasilkan karya seni, ilmu, dan bahasa. Otak bertindak pula selaku pengendali perilaku kita; seperti tidur, bernafas, berkedip, mengatur irama jantung, menghangatkan tubuh, bahkan menyesuaikan kuasa indrawi dengan suhu atau cuaca. Selain itu, kita menumpukkan pikiran kita, emosi kita, harapan kita, hanya pada satu tempat: otak. Maka, bagaimana kamu bisa mengabaikan latihan rutin untuk pertumbuhan dan kemampuan otakmu?

O ya, Profesor Marion Diamond, pernah meminta cuti kerja selama sehari pada Universitas California di Barkeley, hanya untuk menguraikan dengan tepat tentang cara kerja otak. Hal ini diungkapkan oleh Gordon Dryden dan Jeannette Vos dalam bukunya Revolusi Cara Belajar. Diamond memulai penjelasannya dari bagian dasar otak. Namanya, medulla. Bagian itu, katanya, mengatur detak jantung dan proses respirasi. Makanya medulla, dengan panjang hanya beberapa inchi, sangat penting bagi kehidupan kita, karena berfungsi sebagai pengatur kedipan mata, menelan, pernapasan, dan kegiatan-kegiatan dasar kehidupan lainnya.

Selanjutnya, ilmuwan yang pernah membedah otak Einstein itu menerangkan bahwa di sisi medulla, ada otak kecil. Namanya, serebelum. Bagian otak inilah yang bertanggung jawab terhadap proses koordinasi dan keseimbangan. Belakangan, diketahui bahwa serebelum juga memiliki peran vital bagi kemampuan belajar dan berbicara.

Di bagian belakang kening kamu terdapat lobus frontal. Bagian ini berperan penting bagi pengembangan kepribadian kamu, pengurutan ide-ide, atau perencanaan masa depan. Itulah mengapa secara refleks jika berpikir, banyak orang suka memegang jidatnya. Bagian ini pula, lobus frontal, yang membedakan manusia dengan nenek moyangnya. Terutama dalam hal perkembangan daya pikir yang terus bertumbuh seiring pertumbuhan manusia. Di belakang kening, juga terdapat bagian yang disebut area pengendali ucapan. Nama kerennya, motor speach area. Sedangkan untuk memahami kata-kata, masih di bagian belakang kening, ada bagian otak-pendengar.

Sambil membedah otak, Diamond menjelaskan setiap area, nama dan fungsinya. Ia menunjukkan bagian otak yang mengendalikan perasaan, rasa sakit, tekanan, sentuhan, dan pendengaran. Juga area yang menggerakkan tungkai, lengan, dan jari-jari. Jadi, jika otak kamu lumpuh, kaki dan tangan kamu pun pasti lumpuh. Begitu pula jantung, mata, dan bagian tubuh lainnya.

Peneliti otak terkemuka itu, ketika sampai pada sistem limbik, mulai mengungkap rahasia yang lebih dalam: bagian otak yang berhubungan dengan kemarahan, ketakutan, emosi, cinta, gairah, dan seksualitas. Selain itu, ditegaskan bahwa otak memiliki daya untuk menunjukkan dan menghentikan rasa sakit.

”Saya dapat menunjukkan kenyataan kepadamu,” kata Prefesor Diamond, ”bahwa otak dapat berubah pada usia berapa pun, sejak lahir sampai akhir kehidupan.” Artinya, otak dapat dikembangkan, sama seperti kemampuan tubuh lainnya. Otak dapat berubah secara positif jika dibiasakan pada lingkungan yang selalu terjadi rangsangan. Sebaliknya, otak akan menjadi negatif jika tidak mendapatkan rangsangan.

Nah, sekarang, bagaimana merangsang otak? Itulah gunanya kamu baca tulisan ini.

BAIKLAH, simak dengan cermat beberapa trik berikut ini. Kalau perlu, catat. Simpan. Baca setiap kamu memiliki kesempatan.

1. Mulai pelajari mekanisme kerja otak. Otak kita memiliki kemampuan untuk menerima, mengatur, dan menempatkan memori. Untuk meningkatkan kinerjanya, rahasianya adalah pembiasaan mental. Ketika kamu mendapat pertanyaan, ”Jakarta adalah ibukota negara mana?” Dengan mudah kamu akan menjawab Indonesia. Mengapa? Karena kamu sudah biasa mendengarnya. Otakmu sudah sering menerima informasi itu, sehingga bisa menempatkan dengan mudah ketika kamu menginginkannya. Namun, berbeda jika kamu mendapat pernyataan yang tidak lazim. Misalnya, ”Arfi dan Amal suka biologi, sementara Kiky dan Rezky suka matematika. Selain itu, Arfi dan Kiky juga suka fisika. Siapa yang suka biologi dan fisika?” Saya yakin, kamu butuh waktu lebih banyak untuk menemukan jawaban pertanyaan itu, karena kamu belum terbiasa.

2. Berlatihlah menggunakan daya pikirmu. Periksalah beberapa kemungkinan dari sebuah situasi. Gunakan pertanyaan, ”Apa yang terjadi bila...?” Misalnya, ”Apa yang terjadi bila saya tidak lulus Ujian Nasional?” Cobalah kamu jawab pertanyaan itu. Sebanyak mungkin. Gunakan waktu sekitar sepuluh menit, setiap hari. Hanya sepuluh menit. Kembangkan pertanyaan dan situasi yang lain. Waktunya tetap, sepuluh menit. Sekali lagi, berlatihlah selama sepuluh menit setiap hari dengan situasi yang berbeda-beda. Saya yakin, jika kamu disiplin, dalam sebulan kamu akan terkesima melihat perkembangan kemampuan otakmu. Selamat mencoba!

3. Biasakan berolahraga. Ingat, gerakan yang dilakukan secara rutin dan teratur dapat menjadi faktor penunjang pertumbuhan yang mendorong perpanjangan dendrite-mu. Bahkan, jika bisa, biasakanlah setiap hari senam otak. Bagi yang pernah mengikuti pelatihan Learning Revolution, pasti sudah lincah bersenam-otak setiap hari. Jika belum, olah raga saja. Jangan paksa dirimu belajar dengan duduk berdiam diri selama berjam-jam. Berdirilah. Bergerak. Kalau perlu, belajar di luar kamar. Di teras, di halaman, atau di taman. Tapi, jangan di mal. Nanti malah mejeng dan ngerumpi.

4. Konsumsi makanan yang dapat menunjang kinerja otak. Makan multivitamin. Penelitian membuktikan bahwa makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang cukup adalah cara paling jitu memelihara otak. Tidak hanya itu, multivitamin juga dapat menunjang pertumbuhan kecerdasan emosional di semua tingkatan usia. Satu lagi, vitamin B sangat penting untuk merawat otak yang menua, mencegah demensia dan depresi pada usia tua. Jadi, segera konsumsi vitamin dan mineral secukupnya. Utamakan buah yang segar atau makanan yang mengandung vitamin B, C, dan E dalam jumlah yang cukup. Apalagi jika mengandung zat yang sangat dibutuhkan otak, seperti asam alfa lipoik dan koenzim Q10. Umumnya buah-buahan dan sayuran, yang mengandung antioksidan, dapat meremajakan otak. Jika cemilanmu adalah anggur, apel, prem, dan kismis─bukan keripik kentang, kamu dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan kecerdasan emosionalmu.

5. Ganti kopi dengan teh. Sekali lagi, minum teh. Bukan kopi. John Weisburger, peneliti di American Health Foundation, menegaskan bahwa minum teh adalah cara termudah dan tercepat untuk memasukkan antioksidan ke dalam tubuh dan otak. Simpanlah sekantung teh dalam secangkir air mendidih. Biarkan teh itu dicerap air panas sekitar lima menit. Lalu, minumlah. Dalam waktu singkat, kamu sudah memasukkan 1.200 ORAC antioksidan, seperempat dari jumlah yang disarankan untuk kebutuhan harianmu. Es teh juga bisa. Tapi, jangan teh botol, karena menurut analisis Tufts, kandungan antioksidan dalam teh botol dan teh tepung sudah berkurang. Jadi, jika kamu sayang otakmu, ganti kopi dengan teh. Sekarang juga.

DEMIKIAN. Saya yakin, artikel ini bermanfaat bagimu. Namun, tidak ada artinya, jika kamu semata membacanya, tetapi tidak bertindak apa-apa.

Jadi, do it now!

Jakarta, Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar